Hal ini sebenarnya sudah cukup membuktikan mengenai pengetahuan/opini kebanyakan masyarakat Indonesia mengenai kopi itu seperti apa. Menurut mereka kopi itu ya seperti kopi sachet yang ada di warung-warung dengan beragam merek ternama yang sudah puluhan tahun menjadi “sahabat pencinta kopi" dalam menemani keseharian kita di setiap waktunya.
Sehingga dengan semakin mahalnya harga kopi beras, maka produsen berupaya menurunkan cost produksi dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mencampur bubuk kopi dengan bahan lain seperti jagung atau beras.
Berikut tips membedakan kopi asli dan kopi campuran :
- Masukan 20 gram (kurang lebih 2 sendok makan penuh) kedalam cangkir porselin dan tanpa gula.
- Tuangkan air mendidih kedalam cawan tersebut.
- Hirup aroma yang menguap dari cangkir tersebut dengan cara mengipaskan uap kopi ke arah hidung dengan telapak tangan Anda.
- Rasakan aromanya, kalau ada campuran jagung akan terhirup aroma jagung bakar, kalau dicampur beras akan terhirup aroma beras direndang.
- Kalau anda tidak bisa membedakan baunya, tunggu sampai kopi tidak terlalu panas lagi, kemudian anda seruput cairan kopi tadi lalu ratakan dilidah hingga anda dapat merasakan beda rasanya.
Berikut ini adalah beberapa ciri kopi campuran:
Kopi campuran
- Di produksi dari kopi yang berkualitas rendah, yang berisi 90% trase kopi (biji kopi yang telah rusak)
- Proses penyangraian dan penggilingan biasanya dicampur dengan beras dan jagung
- Menggunakan bahan pengawet
- Menggunakan flavour/penguat rasa
1 komentar :
memang pas itu pak,kopi yang baIK ADALAH KOPI NATURAL TANPA CAMPURAN/BAHAN TAMBAHAN APA PUN,DAN HAL INI HANYA DAPAT DIRASAKAN OLEH SEORANG PENIKMAT KPI SEJATI,BUKAN SEORANG PEMINUM KOPI YANG TAK TIDAK MENGETAHUI MUTU KOPI.
Posting Komentar